Amato dan Padepokan Puisinya

Kenapa puisi sulit dimengerti? Bagi pekerja seni sekalipun, terkadang butuh waktu untuk memahami kandungan setiap kata yang terurai di dalamnya. Bayangkan jika Anda bukan seniman, dan mungkin agak alergi dengan karya-karya sastra, betapa repotnya mengetahui kandungan puisi. Anda harus berulang-ulang membaca dan mencari makna yang sesungguhnya.
Kendati menjadi Ketua Lembaga Seni & Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Sulut, sekaligus sering membacakan puisi, Saya sendiri sering mengalami kemandegan dalam memaknai puisi-puisi karya sastrawan ternama sekalipun. Terkadang, Saya menganggap, bahwa karya sastra yang dibaca kurang bermutu bahkan tidak laik. Yah, lagi-lagi ini bias dari ketidak-tahuan Saya atas subtansi dari makna puisi yang dibaca.
Belakangan, Saya mulai tertarik untuk kembali menikmati puisi. Walau lagi-lagi harus menggerutkan dahi memahami setiap kata dan kalimatnya, namun kali ini terkesan nyaman. Bergairah dan seolah ingin menjadi pujangga yang menelurkan banyak karya puisi sendiri. Tidak muluk-muluk. Bukan karena belajar dari Sang Maestro Besar. Tak lain, Saya hanya termotivasi dengan Padepokan Puisi Amato Assegaf.
Siapa Amato Assagaf? Apa karyanya? Dan Ada Apa dengan Padepokannya? Saran saya, Anda langsung saja berkunjung ke Homepage berikut;https://padepokanpuisi.wordpress.com/ atau, silahkan like fanspage FB-nya berikut;
Saya merekomendasikan Anda untuk belajar kepada salah seorang Majelis Kebudayaan (Pembina) Lesbumi NU Sulut ini.
Terima Kasih Sayyid... !
Hormat Saya,
Taufik Bilfagih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar